Skip to content

Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Tegal Adakan Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Di Kelurahan Panggung.

Tegal, 4 Oktober 2024 – Kota Tegal terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam dan non-alam. Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, pada periode Januari hingga Juni 2024 telah terjadi 413 kejadian bencana. Di antaranya, 29 kejadian bencana alam terjadi pada bulan Januari dan meningkat tajam menjadi 138 pada bulan Mei. Bencana-bencana tersebut meliputi kebakaran, banjir, pohon tumbang, dan gempa bumi​(KATANA_Bencana dan Gempa).

Kerugian material akibat bencana pada periode ini mencapai lebih dari Rp763 juta. Selain itu, dilaporkan pula 6 orang meninggal dunia dan 9 orang mengalami luka-luka, sementara lebih dari 16.000 jiwa terdampak langsung oleh berbagai bencana yang terjadi. BPBD Kota Tegal juga mencatat bahwa 4 keluarga harus mengungsi akibat kerusakan rumah dan infrastruktur yang parah​.


Program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA)

Untuk mengatasi tantangan kebencanaan ini, BPBD Kota Tegal telah meluncurkan program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA), yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keluarga dalam menghadapi bencana. Program ini melibatkan Juru Keluarga Tangguh Bencana (JURAGAN) dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Panggung dan Kelurahan Mintaragen  sebagai fasilitator yang membantu masyarakat mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam menghadapi potensi bencana.

“Program KATANA merupakan langkah strategis kami untuk mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana. Melalui kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan yang terus ditingkatkan, kami berharap korban jiwa dan kerugian dapat diminimalisir,” Fahmi A, narasumber BPBD Kota Tegal​.

Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa dan Potensi Megathrust

Salah satu fokus utama BPBD Kota Tegal adalah peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi, termasuk potensi Megathrust, yang dapat menimbulkan dampak besar. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun sigap, sambil memastikan bangunan tempat tinggal sesuai dengan standar tahan gempa. Mereka juga menekankan pentingnya mengikuti simulasi dan latihan evakuasi​.

“Kita tidak tahu kapan gempa besar seperti Megathrust akan terjadi. Namun yang paling penting adalah kesiapan kita. Bencana gempa bisa terjadi kapan saja, dan kesiapsiagaan merupakan kunci untuk mengurangi risiko korban,” jelasnya.

Pentingnya Evakuasi Mandiri

Selain bencana gempa, Kota Tegal juga berhadapan dengan risiko kebakaran, banjir, dan berbagai bencana lainnya. Dalam menghadapi situasi darurat, BPBD mengedukasi masyarakat tentang pentingnya evakuasi mandiri. Mereka memperkenalkan teknik evakuasi mandiri, termasuk metode Drop, Cover, and Hold yang mengajarkan warga untuk melindungi diri saat gempa terjadi. Teknik ini melibatkan langkah-langkah sederhana seperti berlindung di bawah meja atau mencari area terbuka yang aman​.

Peran Penting Masyarakat

Keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting dalam kesiapsiagaan bencana. Melalui pendekatan Pentahelix, BPBD Kota Tegal mengajak sinergi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat umum. “Kami percaya bahwa kesiapsiagaan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Sinergi lintas sektor adalah kunci keberhasilan penanggulangan bencana,” tambah Bagus K, perwakilan BPBD.

Masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan informasi terbaru tentang potensi bencana melalui kanal resmi seperti website BMKG, aplikasi Info BMKG, serta media sosial terkait.

Masyarakat Siap, Kota Tegal Siap

Dengan upaya mitigasi yang terus diperkuat dan partisipasi aktif masyarakat, Kota Tegal semakin siap menghadapi ancaman bencana yang dapat datang sewaktu-waktu. BPBD Kota Tegal berharap, melalui program-program yang dijalankan, tingkat ketangguhan masyarakat akan terus meningkat, sehingga dampak bencana dapat ditekan seminimal mungkin.

Salam Tangguh!

Post A Comment